Pernahkah Anda mengalami motor mogok ketika bepergian? Jika
sepeda motor mogok tiba-tiba memang membuat pusing, apalagi jika terjadi
di jalan yang macet.
Tampilkan postingan dengan label Otomotif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Otomotif. Tampilkan semua postingan
Minggu, 27 Juli 2014
Sabtu, 26 Juli 2014
Yamaha Vixion Bergaya Mothai Style
Otosia.com - Modifikasi Yamaha Vixion ini merupakan bentuk
ungkapan kasih sayang kepada pacar karena bagi pemilik, Kurniawano Harry
P kasih sayang tak hanya diungkapkan dengan kata-kata. Harry rela
merogoh kocek lebih untuk merombak motor kesayangannya menjadi bergaya
Mothai Style.
"Konsep Mothai Style mas, karna sang pacar Novita A sangat demen banget sama motor Thailand" ungkap Harry.
Demi
mewujudkan keinginannya tersebut, cowok yang bersekolah di SMK Telkom
itu pun mempercayakan pengerjaan modifikasinya pada rumah modifikasi
Hyperspeed Salatiga. Alhasil motor Yamaha Vixion yang memiliki basic
naked dan berkesan gagah itu pun kini menjadi motor modifikasi berkhas
Thailand dengan bertabur aksesoris.
Senin, 22 Juli 2013
Modifikasi Honda CB150R Terbaru
Modifikasi Honda CB150R Terbaru - Kehadiran Honda CB150R baru-baru ini menjadi tantangan serius bagi Yamaha Vixion
yang sudah terlebih dahulu hadir dan selalu menjadi favorit di
kelasnya. Honda CB150R ini memang di pasarkan agar membendung
superioritas V-Ixion asal pabrikan garpu tala, dan ada baiknya juga
honda membuat tipe serupa agar peta persaingan motor model begini
menjadi lebih sengit dan tidak monoton seperti sebelumnya dimana Yamaha
sangat dominan di segmen kelas motor menengah motor sport ini.
Para konsumen pun sekali lagi dibuat bingung mana yang akan di beli
antara Vixion yang legendaris tersebut atau Honda CB150R. Disain tubuh
Honda Cb150r juga terlihat serasi , gabungan dari tangki, shroud,
headlmap juga menghasilkan kesan yang begitu sporty. Honda CB150R ini di
jual dengan harga Rp 22,35 juta, Honda CB150R ini menggunakan mesin
yang hampir sama dengan Honda CBR150 dengan model SOHC 4 katub, sistem
bahan bakar menggunakan injeksi PGM-Fi dengan berpendingin air dan di
lengkapi juga dengan kipas untuk radiatornya. Namun motor ini beda
dengan Honda CBR150.
Power dari motor ini akan terasa pada putaran mesin 7.000 rpm, dan untuk
mendapatkan top speed juga harus tarik nafas panjang, pada lintasan
lurus Honda CB150 bisa mencapai top speed 130 km/jam. yang sangat
membedakan dengan Honda tiger dan Honda megapro adalah adanya pembeda
dibagian mesin. Disana akan terdapat radiator untuk pendingin mesin
system cair yang dimana akan terlindung oleh rangka teralis. Sebenarnya
hal ini sudah santer terdengar tentang penggunaan rangka teralis pada
motor baru Honda yang digadang – gadang akan muncul sebagai Yamaha Vixion killer. Dikarenakan rangka teralis itulah maka nama Honda teralis muncul sebagai cikal bakal Honda CB150.
Berikut ini ada beberapa Modifikasi Honda CB150R Terbaru yang kami
dapatkan dari beberapa sumber terpercaya di Internet, cekidot..

Rabu, 22 Agustus 2012
Diagram Pengisian Kiprok
fungsi Kiprok sebagai pengubah arus dari AC ke DC guna menyalurkan arus dari spoel pengisian ke baterai.
Berikut gambar diagram dari rangkaian kelistrikan pada sistem pengisian pada sepeda motor.
Dari gambar diatas kita ketahui bahwa:
1. Arah arus berasal dari kabel kumparan (spoel) magnet berkutub negatif (-) menuju ke Kiprok pada kaki nomor 3
2. Kaki nomor 1 menuju ke spoel magnet pada kutub positif.
3. Kaki nomor 4 pada kiprok mengalirkan arus menuju ke kutub positif pada baterai.
4. Dan terakhir dari kutub negatif baterai akan mengalirkan arus ke kaki nomor 1 pada kiprok.
Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar animasi berikut;
Dari gambar di atas sangat jelas untuk dipelajari dari mana dan kemana arus yang mengalir.
Dengan rangkaian tersebut maka arus listrik akan sempurna mengalir atau masuk ke baterai berupa arus searah / DC. Lihat gambar dibawah.
Dari gambar tersebut diatas kita juga bisa merangkai empat diode untuk pengganti dari kiprok, ikuti petunjuk dari gambar tersebut, karena pada dasarnya kiprok adalah rangkain empat diode yang sudah tersusun dan siap pakai.
Bikin Voltage Stabilizer untuk Mobil/Motor
Di toko aksesoris mobil ada alat yang dapat membuat tegangan listrik pada sistem kelistrikan mobil menjadi stabil dan lebih baik. Alat itu sering disebut Voltage Stabilizer. Ada beberapa merek terkenal seperti Pivot, HKS, dan sebagainya dengan bandrol harga yang cukup mahal.
Umumnya mereka mengklaim dapat meningkatkan performa kendaraan (power dan torsi bertambah), lampu menjadi lebih terang, memperbaiki kualitas sound system, memperpanjang usia accu, hingga dapat menghemat bahan bakar.
Umumnya mereka mengklaim dapat meningkatkan performa kendaraan (power dan torsi bertambah), lampu menjadi lebih terang, memperbaiki kualitas sound system, memperpanjang usia accu, hingga dapat menghemat bahan bakar.
Untuk membuktikan itu semua perlu pengujian khusus, dengan membandingkan beberapa produk dari beberapa merek, dilakukan dengan dynotest hingga uji jalan dengan rute dan kondisi lalu lintas yang sama, bila perlu di dalam suatu track khusus. Pada artikel ini, saya tidak membahas pembuktian performa alat tersebut, tetapi untuk sharing Bikin Sendiri Voltage Stabilizer.
Bikin Sendiri Voltage Stabilizer
Setelah ‘googling’, akhirnya mendapatkan beberapa model skema elektronik Voltage Stabilizer. Komponennya pun mirip sekali dengan yang digunakan oleh merek-merek terkenal tadi. Tidak ada salahnya juga ingin membuatnya sendiri. Setelah dihitung-hitung, ternyata harga komponennya tidak lebih dari Rp 75.000,- saja.
Untuk PCB bisa dengan membuat sendiri (digambar dan di etsa) atau menggunakan PCB universal. Saya menggunakan PCB universal karena hanya untuk saya buat 1 unit saja.
ini skemanya:
Komponen yang digunakan:
- 4 x 3.300uF / 16volt
- 4 x 4.700uF / 16volt
- 5 x 1.000uF / 16volt
- 8 x 4.7uF / 16volt
- 1 x 10nF
- 1 x LED
- 1 x Resistor 1K ohm
- PCB Universal
- Terminal ring 2 set
- Kabel-kabel
Prinsip Kerja:
Rangkaian ini bekerja sebagai peredam noise voltage, dimana setiap besaran kelompok capacitor meredam noise yang berbeda-beda. Itu sebabnya digunakan beberapa kelompok capacitor dengan besaran yang berbeda-beda. Semakin kecil nilai Capacitance nya, maka semakin tinggi frequency yang akan diredam dari sistem kelistrikan yang terpasang Voltage Stabilizer ini.
Umumnya cacat / noise voltage itu muncul dari Alternator/generator/magneto dan Sistem pengapian (CDI, dsb), ini yang perlu diperbaiki agar kualitas listriknya menjadi baik.
Voltage Stabilizer berbeda fungsi dengan Capacitor Bank yang biasa digunakan untuk Sistem Audio Mobil, Capacitor Bank berfungsi untuk memperdekat sumber tegangan (accu) supaya tidak drop saat terjadi kejutan daya yang besar secara tiba-tiba dari sound system. (akibat kabel telat menyalurkan daya dari accu).
Ini layout komponen pada PCB tampak atas:
Ini Diagram PCB tampak belakang.
Jika menggunakan PCB universal, gunakan kawat yang cukup tebal untuk menyambung kaki antar komponen.
Jika menggunakan PCB universal, gunakan kawat yang cukup tebal untuk menyambung kaki antar komponen.
PCB Universal yang saya gunakan:
Karena PCB Universal yang saya gunakan adalah PCB untuk komponen kecil (seperti IC), maka lubang-lubang yang ada harus diperbesar agar capacitor mudah dipasang.
Saya gunakan bor PCB untuk memperbesar lubang yang akan dipasang Capacitor.
Mulai dengan penyolderan komponen..
Pemasangan komponen dan kawat penyambung sudah selesai..
Komponen yang sudah terpasang, tampak atas.
Penambahan kawat ring untuk pemasangan Terminal kabel.
Terminal ring dipasang pada kabel tebal.
Rangkaian Voltage Stabilizer sudah jadi.
Saya pasangkan casing agar tampak bagus dan rapih.
UJI COBA..
Tampak unit sedang akan diuji coba..
PENGUJIAN #1:
Pengujian pertama saya gunakan charger handphone . Ada dua jenis charger yang digunakan, Charger dengan Trafo (tebal) dan Charger dengan rangkaian Switching (tipis)
Charger Trafo (tebal) – TANPA VOLTAGE STABILIZER
Charger Trafo (tebal) – DENGAN VOLTAGE STABILIZER
Terlihat grafik menjadi nyaris rata, gelombang kotak menjadi garis lengkung yang lembut, seperti gelombang sinus.
Charger Switching (tipis) – TANPA VOLTAGE STABILIZER
Charger Switching (tipis) – DENGAN VOLTAGE STABILIZER
Hampir sama dengan charger trafo di atas, gelombang gergaji di atas mampu diredam oleh Voltage stabilizer.
PENGUJIAN #2
Pengujian dilakukan pada Sepeda Motor dengan sistem Injection (Yamaha V-ixion – 150cc Injection 09/2011).
Pada prinsipnya ECU memerlukan sumber listrik yang baik.
Pada prinsipnya ECU memerlukan sumber listrik yang baik.
Yamaha V-ixion Injection – TANPA VOLTAGE STABILIZER
Terlihat duri-duri tegangan pada kelistrikan standar
Terlihat duri-duri tegangan pada kelistrikan standar
Yamaha V-ixion Injection – DENGAN VOLTAGE STABILIZER
Terlihat duri-duri tegangan pada kelistrikan standar dapat diredam oleh Voltage Stabilizer
Terlihat duri-duri tegangan pada kelistrikan standar dapat diredam oleh Voltage Stabilizer
PENGUJIAN #3
Pengujian berikutnya dilakukan pada Mobil (BMW 528i e39 M52 2800cc injection 1997)
BMW 528i Injection – TANPA VOLTAGE STABILIZER
Terlihat duri-duri tegangan pada kelistrikan standar
Terlihat duri-duri tegangan pada kelistrikan standar
BMW 528i Injection – DENGAN VOLTAGE STABILIZER
Terlihat duri-duri tegangan pada kelistrikan standar diredam oleh Voltage Stabilizer
Terlihat duri-duri tegangan pada kelistrikan standar diredam oleh Voltage Stabilizer
Cara Pemasangan pada Kendaraan (mobil/motor), langsung di paralel dengan Accu.
KESIMPULAN:
- Voltage Stabilizer mampu meredam duri tegangan (spike) yang biasanya ‘noise’ tersebut dihasilkan oleh Alternator maupun sistem pengapian.
- Sebenarnya pada setiap ECU (engine control unit) di mesin injection, sudah ada rangkaian Voltage Stabilizer atau peredam Noise tegangan untuk mengamankan sistem ECU itu sendiri, jadi pemasangan Voltage Stabilizer ini tidak banyak pengaruhnya kepada ECU.
- Voltage Stabilizer mampu meredam noise tegangan yang mengganggu Sistem Audio, seperti bunyi storing, denging, dsb.
Keuntungan Menggunakan Booster DC Pada motor
Bagi para pengguna sepeda motor khususnya yang memakai pengapian DC, alat ini dapat membantu menyempurnakan pembakaran sehingga lebih responsif dan akselerasi lebih mantab.Alat ini berfungsi meningkatkan/memperbesar pengapian serta mampu menstabilkan pengapian sepeda motor yang menggunakan pengapian arus DC.Karena listrik pengapian DC stabil dan lebih besar, menghasilkan percikan api pada busi lebih besar sehingga mampu mendongkrak tenaga dan pastinya lebih hemat BBM.

1. Tenaga mesin bertambah (akselerasi/tarikan lebih ringan)
2. Torsi mesin bertambah.
3. Pembakaran lebih sempurna.
4. Ruang bakar menjadi bersih.
5. Mengurangi emisi gas buang.
6. Suara mesin lebih halus.
7. Mesin menjadi awet & tahan lama.
8. Starter lebih mudah.
9. Irit bensin
10. Suara klakson lebih keras.
11. Lampu-lampu lebih terang.
12. Tidak merusak komponen pengapian & mesin.
13. Kelistrikan motor menjadi stabil.
14. Umur aki dan CDI lebih panjang.
15. Bisa dipasangkan dengan CDI racing.
Komponen inti dari alat ini adalah capasitor/elco yang berfungsi sebagai penyetabil arus dan penyimpan muatan yang menuju CDI DC. Para penggemar otomotif sudah tidak asing lagi dengan capasitor bank. Capasitor bank sering dipakai dalam perangkat audio mobil yang berguna sebagai penyimpan muatan listrik dari accu supaya arus yang mengalir menuju perangkat audio mobil lebih mantab. Alat sebenarnya capasitor bank yang nilainya lebih kecil dari capasitor bang yang beredar dipasaran. DC boster pengapian dc sudah beredar di toko-toko variasi motor dengan harga 100 ribuan dengan indikator lampu yang menarik. Kalau kita kreatif kita dapat membuat sendiri dengan harga yang relatif murah dan lebih handal dari pada produk yang ada dipasaran. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat gambar dibawah ini :
Gambar skema DC Boster. |
Komponen yang dibutuhkan :
- R1.3,3K.
- Led warna Merah.
- 5 Buah Capasitor 2200Mf/35V > untuk hasil yang maxsimal Kita dapat mengganti nilai capasitor menjadi 6800Mf/35V.
Cara pemasangannya yaitu :
- Jalur huruf A dihubungkan pada positif CDI DC.
- Jalur huruf B dihubungkan dengan negatif accu atau dihubungkan dengan masa(body).Saat kunci kontak
pada posisi ON maka lampu led akan menyala.
Berikut ini adalah isi sebuah boster jika di buka
Gambar isi dari DC Boster |
Gambar DC Boster menggunakan indikator Seven Sigmen. |
gambar isi dari DC Boster. |
DC BOOSTER mempunyai 3 kabel. Yaitu: merah, hitam & kabel ground berwarna hitam.* Untuk keamanan selama pemasangan, lepas dulu kabel negatif (-) aki yang berwarna hitam.* Kabel merah DC BOOSTER dipasang pada terminal positif (+) aki.* Kabel hitam DC BOOSTER dipasang pada terminal negatif (-) aki.* Kabel hitam tambahan adalah kabel ground (ground wire). Dipasang dari terminal negatif (-) aki menuju ke ground/chasis motor.* Apabila hasil yang diperoleh kurang maksimal, bisa ditambah 1 DC BOOSTER lagi dengan cara dipasang paralel di aki.* Letakkan DC BOOSTER di tempat yang tidak terjangkau oleh air.* Untuk memperoleh hasil yang lebih bagus: ubah setting karburator.sesuai dengan kebutuhan atur Jarak gap / kerenggangan elektroda busi * Kondisi motor / mesin dalam keadaan sehat.
CDI
CDI (Capacitor Discharge Ignition)adalah jenis sistem pengapian pada kendaraan bermotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan (discharge current) dari capasitor/kondensator, sebagai pencatu daya kumparan pengapian (ignition coil). Berdasar pencatu dayanya CDI dibagi menjadi 2 yaitu: CDI AC dan CDI DC, perbedaan kedua CDI ini terletak pada penggunaan power supply yang digunakan.
Perbedaan CDI AC dan CDI DC:
1. Sistem pengapian CDI AC merupakan dasar dari sistem pengapian CDI, dan menggunakan pencatu daya dari sumber Arus listrik bolak-balik yang berasal dari spul motor (dinamo AC/alternator).
2. Sistem pengapian CDI DC menggunakan pencatu daya dari sumber arus listrik searah (misalnya dinamo DC, Batere, maupun Accu). Arus listrik yang berasal dari accu masih belum mampu digunakan untuk mencatu CDI tersebut, sehingga dalam CDI DC ini masih membutuhkan rangkaian penaik tegangan yang disebut inverter.
Berikut bagian-bagian yang bisa ditemui (beberapa diantaranya terkadang tidak dipakai karena sesuatu hal) di dalam suatu sistem pengapian CDI:
1. Kumparan pengisian (charging coil).
2. Kumparan pemicu (trigger/pulser coil).
3. Penyearah (rectifier).
4. Baterai (battery).
5. Sekering (fuse).
6. Kunci kontak (contact switch).
7. Kondensator (capacitor).
8. Saklar elektronik (SCR).
9. Pengatur/penyetabil tegangan (voltage regulator/stabilizer).
10. Transformator penaik tegangan (voltage step up transformer).
11. Pengubah tegangan (voltage converter/inverter).
12. Pelipat tegangan (voltage multiplier/inverter).
13. Kumparan pengapian (ignition coil).
14. Kabel busi (spark plug cable).
15. Busi (spark plug).
16. Sistem pengawatan (wiring system).
17. Jalur bersama (common line) .
Cara kerja CDI:
Cara kerja rangkaian CDI AC: Saat kunci kontak di on-kan secara langsung memutuskan kontak antara pulsar dan ground, sehingga saat mesin di hidupkan seketika poros engkol menggerakkan magnet, ketika magnet berputar cepat diantara spul maka spul tersebut menghasilkan tegangan tinggi ac kemudian disearahkan oleh dioda. Tegangan dc(400V) mengisi capasitor. Selanjutnya sebuah pemicu(trigger dari picup) akan diaktifkan untuk menghentikan proses pengisian muatan kondensator, sekaligus memulai proses pengosongan muatan kondensator untuk mencatudaya kumparan pengapian melalui sebuah SCR. Saat pengosongan capasitor arus listrik mengalir melewati coil primer dan menghasilkan induksi elektromagnet pada kumparan sekunder yang menghasilkan percikan api.
GAMBAR SKEMA CDI AC.

Cara kerja rangkaian CDI DC: Saat kunci kontak di on-kan secara langsung menghubungkan tagangan accu dengan CDI. Teganan accu(12V) kemudian dirubah menjadi tegangan tinggi(400V), tegangan tinggi tersebut mengisi capasitor. Selanjutnya sebuah pemicu(trigger dari picup) akan diaktifkan untuk menghentikan proses pengisian muatan kondensator, sekaligus memulai proses pengosongan muatan kondensator untuk mencatudaya kumparan pengapian melalui sebuah SCR. Saat pengosongan capasitor arus listrik mengalir melewati coil primer dan menghasilkan induksi elektromagnet pada kumparan sekunder yang menghasilkan percikan api.
GAMBAR SKEMA CDI DC.

Teknologi yang terus berkembang seperti saat ini telah mengubah teknologi CDI menjadi lebih handal, CDI yang mulanya sederhana berubah menjadi rangkaian terintegrasi dengan micro chip(micro computer), sehingga dapat diprogram menurut timing pengapian yang diinginkan. Pemrograman timing pengapian ini digunakan untuk mendapatkan tenaga yang maksimal menurut rpm putaran mesin. CDI programmable ini banyak digunakan didunia balap sehingga sering disebut CDI RACING.
Secara skematik rangkaian CDI programmable sebagai berikut:
Selain CDI programmable kita sering mendengar istilah CDI unlimate dan CDI limter. Perbedaan keduanya hanyalah pada rangkaian pembatas frekwensi trigger pic up. Rangkaian limiter dahulunya hanya menggunakan rangkaian resistor dan capasitor sebagai filternya, namun sekarang ini telah diganti dengan rangkaian terintegrasi. CDI yang menggunakan limiter berguna sebagai pembatas agar mesin motor lebih halus dan tidak mudah rusak. Apabila kita menggunakan CDI limiter sebenarnya bias kita modifikasi menjadi unlimate.
Cara merubah CDI limiter menjadi unlimate yaitu dengan cara:
1. Membuka pembungkus CDI dengan pisau cutter.
2. Membaca jalur rangkaian, cari rangkaian yang berfungsi sebagai limiter kemudian menjumper/mencabut rangkaian limiter(hal ini hanya boleh dilakukan oleh orang yang ahli elektronika)
3. Kembalikan rangkaian tersebut pada pembungkusnya,tutup menggunakan sealer.
Socket CDI yang biasa dipakai pada motor Honda.Pada Honda tiger menganut system CDI AC, sedangkan pada Honda mega Pro sudah menggunakan system cdi dc.
Arti Warna Kabel pada Sepeda Motor
Warna kabel tiap merek motor berbeda-beda. Pada dasarnya warna kabel itu hanya mewakili muatan positif (+) dan negatif (-).
Berikut penjelasannya arti warna kabel kelistrikan sepeda motor :
HONDA
Hijau : (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Merah : (+) aki
Hitam : (+) kunci kontak
Putih : (+) alternator pengisian
(+) lampu dekat
Kuning : (+) arus beban ke saklar lampu
Biru : (+) lampu jauh
Abu - abu : (+) flasher
Biru Laut : (+) sein/reting kanan
Oranye : (+) sein/reting kiri
Coklat : (+) lampu kota
Hitam - Merah : (+) spul CDI
Hitam - Putih : (+) kunci kontak
Hitam - Kuning: (+) koil
Biru - Kuning : (+) pulser CDI
Hijau - Kuning: (+) lampu rem
YAMAHA
Hitam : (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Hijau : (+) arus beban penerangan
Merah : (+) arus positif dari aki
Kuning : (+) lampu jauh
Coklat : (+) sein/reting kiri
Hijau : (+) arus beban (penerangan, dll)
Putih-Merah : (+) pulser CDI
Hijau-Hitam : (+) rem
SUZUKI
Hitam-Putih : (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Putih - Merah : (+) pengisian dari magnet
Putih - Biru : (+) koil ke CDI
Putih - Hitam : (+) lampu rem
Kuning - Putih: (+) penerangan/lampu
Biru - Kuning : (+) pulser ke CDI
Merah : (+) aki
Oranye : (+) kunci kontak
Abu - abu : (+) lampu belakang
Hijau Muda : (+) Sein/reting kanan
Hitam : (+) sein/reting kiri
KAWASAKI
Hitam - Kuning: (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Putih - Merah : (+) aki
Merah - Hitam : (+) lampu jauh
Merah - Kuning: (+) lampu dekat
Abu - abu : (+) Sein/reting kanan
Hijau : (+) sein/reting kiri
Biru : (+) lampu rem
Merah : (+) lampu belakang
Coklat : (+) klakson
Langganan:
Komentar (Atom)