Minggu, 22 Juli 2012

Masalah Rumah Tangga Ini Bikin Pasutri Harmonis

RUMAH tangga sedianya memang tak pernah lepas dari yang namanya problematika. Namun, jangan dulu menanggapinya secara negatif. Pasalnya, ada pula masalah yang justru dapat memberi imbas positif untuk hubungan Anda.

Menjalin rumah tangga memang tak selamanya berjalan harmonis. Dalam perjalanannya, masalah selalu datang untuk menguji keutuhan tali pernikahan. Namun yang perlu Anda ketahui bahwa sesungguhnya beberapa masalah jutru dapat merekatkan hubungan Anda dan pasangan. Tak percaya? Berikut bocorannya, seperti dilansir Ivillage.

Anda dan pasangan membayangkan orang lain

"Fantasi ialah afrodisiak kuno," kata Iris Krasnow, penulis buku The Secret Lives of Wives: Women Share What It Really Takes to Stay Married.

"Imajinasi membuat Anda lebih terbuka pada fisik dan emosional pasangan." Jadi, membayangkan tetangga Anda yang seksi, sebagai contoh, dapat meningkatkan kualitas perkawinan, selama khayalan itu tetap berada di pikiran Anda.

Artinya, biarkan itu menjadi khayalan saja, tanpa pasangan perlu tahu pasti siapa yang dibayangkan pasangannya. Dan jangan biarkan imajinasi Anda merusak keintiman yang Anda rasakan dengan pasangan. "Yang bahaya bila fantasi menjadi sebuah obsesi yang membayangi hubungan sesungguhnya."

Dia selalu berkumpul dengan teman-tamannya
"Suami istri yang bahagia memiliki kehidupan aktif bersama dan kehidupan pribadi yang dinamis," kata Andrea Syrtash,pakar hubungan dan penulis buku Cheat on Your Husband (with Your Husband).

"Kesenangan dan hobi di luar pernikahan memberi semangat dan membantu menghilangkan kebosanan dari rutinitas yang ada,"

Cathy dari Chicago mengetahui dari awal bahwa suaminya ialah musisi paruh waktu. "Dia pergi untuk latihan band. Saya memberi tanda kutip karena terkadang itu hanyalah alasan untuk dia berkumpul dengan teman-temannya."

Cathy tadinya merasa terganggu namun sekarang tidak lagi. "Dia selalu pulang tengah malam dan menjawab setiap pertanyaan saya." Dia menambahkan bahwa suaminya lebih bahagia dan rileks di hari berikutnya.

Sering bertengkar

Bertengkar bukanlah tanda dari sebuah hubungan yang hancur. "Itu berarti satu sama lain saling percaya untuk berbagi perasaan," kata Syrtash. Kuncinya ialah adu argumen tanpa menyerang karakter pasangan.  Saat Anda mendengarnya dan menyelesaikan kesalahpahaman, Anda menguatkan ikatan tersebut.

Bahkan, mengurangi pertengkaran tidak selalu berarti perhatian. "Pasangan cenderung untuk mengulang argumentasi," kata Syrtash.

"Ketahuilah apa yang kerap menjadi permasalahan saat Anda sedang tidak bertengkar." Bila pertengkaran terjadi karena ketidaksukaan akan sikap pasangan, maka hal itu dapat dibicarakan dan dicari jalan tengahnya. Namun, jika Anda terus menerus bertengkar tentang sesuatu yang tak dapat diubah, misalnya kepribadian, Anda harus memutuskan apakah masih dapat hidup bersamanya atau tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar